[Review] Serial TV 'This Is Us' Season 1, Drama Keluarga Emosional - De'Ketik Blog

Latest

Hanya Sekedar Ketikan Biasa

[Review] Serial TV 'This Is Us' Season 1, Drama Keluarga Emosional


"Life feels like Pac-Man sometimes. It's the same game over and over again. Same board. Same ghosts. Sometimes, you get a bunch of cherries but eventually and inevitably, those ghosts catch up with you" Randall Pearson

5 menit pertama di episode perdana 'This Is Us' telah bikin aku jatuh cinta dengan serial ini. Hanya dari 5 menit pertama, aku sudah tau serial ini akan memiliki cerita, alur, pesan serta sinematografi terbaik yang layak untuk ditonton. Dan ternyata emang benar, di setiap episodenya aku dibikin ketagihan dan semakin ketagihan.

Episode pertamanya sendiri telah ditonton oleh 10 juta orang dihari pertama penayangannya. Bahkan penyanyi asal Amerika, John Mayer mengaku sempat dibikin nangis di episode pertama serial drama keluarga ini.
Serial drama ini dimulai dengan sepasang suami istri, Jake dan Rebecca. Dan saat itu Rebecca sedang hamil tiga anak kembar. Namun sayangnya, hanya dua saudara kembar yang selamat dari proses kelahirannya itu, laki-laki dan perempuan. Di hari yang sama, sepasang suami istri itu pun mengadopsi bayi laki-laki lain yang ditinggalkan oleh keluarganya. Dua saudara kembar itu diberi nama Kevin dan Kate. Sedangkan bayi laki-laki beda ras(berkulit hitam) yang diadopsi diberi nama Randall.

Rebecca yang kehilangan anak ketiga dalam kandungannya pasti merasa sedih, terpukul. Dan dia juga belum bisa menerima baik anak lain yang diadopsinya itu. Sedangkan suaminya Jake terus memberi pemahaman agar istri dapat menganggap anak itu sebagai anaknya sendiri. Sampai pada akhirnya Rebecca mulai mencintai Randall layaknya sebagai anak sendiri

Sebenarnya fokus utama karakter di serial ini adalah tiga bersaudara; Kevin, Kate dan Randall. Masing-masing dari mereka punya masalah-masalah pribadi dalam hidup mereka. Akan tetapi beberapa kali kita juga disuguhkan dengan masalah yang dihadapi orang tua mereka, Jake dan Rebecca.
Secara garis besar, serial drama ini menyajikan kisah cerita masalah-masalah yang sering kita temui di kehidupan nyata. Dan sepanjang episode ini berjalan, emosi kita juga akan ikut termainkan dengan baik ketika melihat karakter-karakter tersebut menghadapi masalah mereka. Ini adalah drama keluarga yang sangat-sangat emosional. Tanpa kita sadar, kita sebagai penonton juga akan tau apa yang dirasakan setiap tokoh di dalam serial ini, kita akan merasa empati dengan tokoh-tokoh didalamnya.


Kevin, Kate dan Randall tumbuh dewasa dengan kepribadian yang berbeda-beda. Tentu juga masalah yang berbeda. Yup.. Masalah-masalah kemanusiaan yang masih terjadi di dunia nyata. Salah satunya yang masih kerap terjadi di keluarga zaman sekarang, dimana masih banyak orang tua yang membanding-bandingkan antar saudara bahkan dibandingkan dengan anak orang lain. Tentunya itu sangat buruk bagi anak itu karena dapat membuat dia stress, insecure dan menjadi tekanan untuk dia. Tetapi di serial ini kita diperlihatkan sosok parenting Jake dan Rebecca yang tidak membandingkan satu antar lain dan selalu menganggap anak mereka spesial daripada anak orang lain.

Kevin tumbuh dewasa dengan badan yang bagus, wajah yang ganteng akan tetapi memiliki karir yang tidak baik. Dia tidak menyukai pekerjaannya dan mulai memutuskan untuk keluar dari zona nyamannya itu dan memilih resign dari pekerjaannya.

Kate tumbuh dewasa dengan rasa insecure dengan dirinya sendiri. Bagaimana tidak? Dia memiliki berat badan yang besar. Dia tidak percaya diri, dia merasa malu terhadap dirinya sendiri. Bahkan ketika ada cowok yang jatuh cinta kepada dia, dia masih tidak percaya diri dan membandingkan dirinya dengan mantan cowoknya itu. Perasaan insecure, tidak percaya diri, malu terhadap badan sendiri. Sering terjadi di kehidupan nyata bukan?
Randall adalah anak adopsi yang berbeda ras dengan dua saudaranya. Di cerita ini Randall sukses dan menjadi bos di suatu perusahaan, dia mempunyai rumah sendiri dan mampu membeli mobil sendiri. Masalah yang dihadapinya? Dia mencari ayah kandungnya yang meninggalkannya di stasiun saat masih bayi. Belum lagi dia harus dihadapi dengan diferensiasi sosial, perbedaan warna kulit. Di amerika sendiri masih terjadi diskriminasi terhadap orang berkulit hitam. Dan setiap harinya dia harus menghadapi masalah itu.

Intinya serial ini sangat sederhana tapi menarik untuk ditonton. Serial ini akan bikin perasaan kita lebih terbuka terhadap orang lain.
Kita diajarkan untuk menghargai orang lain terutama orang terdekat kita. Dan kekurangan seseorang bukanlah sesuatu yang lucu, kita harus tetap support orang itu agar mereka dapat lebih percaya diri dan menjadi apa yang mereka inginkan.

Ingat, kita sama-sama manusia. Jangan biarkan diri kita menjadi binatang 



Chrisant Loudrian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar. Jika anda tidak mempunyai akun google. pilihlah anonymous untuk berkomentar